loading…
Hindun Anisah meraih gelar doktor di program studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Islam Nusantara Unusia. Foto/Istimewa.
Ia mempertahankan disertasinya berjudul berjudul Gerakan Ulama Perempuan Indonesia: Studi Atas Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Sebagai Gerakan Baru Perempuan Indonesia.
Menurut Hindun ulama perempuan kerap menghadapi resistensi dari masyarakat di Tanah Air, utamanya yang menyoal otoritas keagamaanya. Padahal, kontribusi ulama perempuan di dunia Islam bukan sebuah hal baru, bahkan sudah eksis sejal awal Islam, seperti Aisyah RA yang meriwayatkan sekitar 2.000 hadis sahih.
Baca juga: Kisah Ibu dan Anak Kompak Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum, Ini Judul Disertasinya
“Kondisi inilah yang dibahas dalam KUPI 2023, dan dari situlah saya terinspirasi menjadikannya tema utama disertasi saya,” katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).
KUPI adalah kongres yang menjadi wadah bagi para cendekiawan perempuan Islam di Indonesia. KUPI digelar pertama kali di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy, Cirebon, pada 2017 melalui Ikrar Kebon Jambu.
Namun, kata politikus PKB ini, ulama perempuan masih menghadapi hambatan berlapis. Di antaranya stereotipe gender, keterbatasan akses pendidikan tinggi, minimnya peluang kepemimpinan dalam organisasi keagamaan, hingga sulitnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting masih menjadi persoalan utama.