Jessica Iskandar Ngebet Ingin Punya 5 Anak, Apa Aja Hal yang Harus Jadi Perhatian?

Jessica Iskandar Ngebet Ingin Punya 5 Anak, Apa Aja Hal yang Harus Jadi Perhatian?

Suara.com – Jessica Iskandar rupanya punya rencana untuk punya banyak anak. Untuk saat ini, perempuan yang akrab disapa Jedar itu baru memiliki dua anak dari dua pernikahan yang dijalaninya.

“Aku pengen punya anak lima,” kata Jedar saat berbincang dengan artis Chelsea Olivia di kanal YouTube Jessica Iskandar, dikutip Rabu (7/12/2022).

Namun demikian, Jedar juga mengingat usianya sudah kepala tiga. Terlebih dia paham betul kalau proses hamil dan melahirkan tidak mudah.

“Tapi aku inget umur. Juga inget prosesnya, tapi gak tau deh, mudah-mudahan bisa lima,” tutur Jedar.

Baca Juga:
Gugat Ganti Rugi ke Jessica Iskandar hingga Rp50 Miliar, Kuasa Hukum Sebut Penggugat Tak Perlu Hadiri Sidang

Chelsea Olivia yang mendengar rencana Jedar ikut takjub. Sama-sama telah menjadi ibu dua anak, istri Glenn Alinskie itu punya rencana berbeda tentang memiliki anak. Terlebih, ia sudah memiliki dua anak sepasang, perempuan dan laki-laki.

“Kalau aku, kalau engga berubah pikiran, pengennya dua. Tapi gak tahu, kalau dikasih sama Tuhan kan ya gak tau,” timpal Chelsea Olivia.

Masyarakat Indonesia mungkin masih banyak yang menganut kalau banyak anak berarti banyak rezeki. Pepatah lama itu sebenarnya tidak bisa disalahkan atau juga dibenarkan sepenuhnya.

Tapi terlepas dari itu, sebelum memiliki banyak anak sebaiknya pertimbangkan dulu lima hal berikut ini, sebagaimana dikutip dari Hello Sehat.

1. Kompromi suami dan istri

Baca Juga:
Kelewat Seronok, Jessica Iskandar Pakai Baju dengan Belahan Dada Rendah di Acara Natal Sekolah Anak

Masing-masing pihak tentu memiliki jumlah anak impiannya masing-masing. Menurut Ann Davidman, seorang penulis buku Motherhood: Is It for Me? Your Step-by-Step Guide to Clarity, membicarakan jumlah anak yang diinginkan sebenarnya perlu dilakukan sejak sebelum memutuskan menikah. Pasalnya, perbedaan prinsip itu tak jarang menimbulkan perselisihan di antara pasutri sehingga perlu didiskusikan matang-matang sedini mungkin, tentunya dengan kepala dingin.

2. Usia dan kesehatan istri

Wanita hanya bisa hamil dengan jumlah terbatas. Itu sebabnya, usia dan kondisi kesehatan istri berpengaruh besar terhadap keputusan jumlah anak yang ingin dimiliki.

Hamil di usia yang terlalu tua atau terlalu muda memiliki risikonya masing-masing terhadap kesehatan ibu dan janin. Wanita yang hamil dan melahirkan hingga lebih dari 5 kali juga berisiko terhadap preeklampsia, prolaps uteri, plasenta previa, hingga depresi. Risiko-risiko ini pun belum memperhitungkan riwayat kesehatan istri yang dimilikinya sebelum hamil.

Perhatikan pula jarak usia antar anak, jika memang berencana punya anak lebih dari satu. Jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh sama-sama berisiko bagi kesehatan anak Anda untuk ke depannya.

3. Usia dan kesehatan suami

Jika usia reproduktif wanita memiliki “masa kedaluwarsa” yang ditandai dengan menopause, tidak dengan pria. Pria masih bisa terus memproduksi sel sperma sehat bahkan di usia senja sekalipun, asalkan terus menjaga gaya hidup yang sehat. Meski demikian, kondisi atau penyakit tertentu yang terkait usia juga tetap dapat memengaruhi kualitas spermanya.

Oleh sebab itu, pertimbangkan pula usia dan kondisi kesehatan suami, baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Terlebih, suami pada umumnya menjadi tulang punggung pencari nafkah keluarga. Pria pun harus menjadi suami siaga untuk memenuhi kebutuhan istri saat hamil dan melahirkan.

4. Situasi keuangan rumah tangga

Meski uang bukanlah segalanya, tapi dengan memiliki banyak anak tentu perlu keuangan yang stabil untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Semakin banyak anggota keluarga di rumah, tentunya semakin banyak pengeluaran. Maka, sebaiknya perhitungkan kondisi keuangan sebelum memutuskan untuk punya anak banyak.

5. Kondisi emosional dalam hubungan pernikahan

Selain persiapan secara fisik, kondisi emosional para pasutri pun perlu dipersiapkan. Kehadiran anak memang akan mewarnai kehidupan rumah tangga, tetapi juga memberikan tambahan tanggung jawab. Punya banyak anak, orang tua harus siap dengan kondisi rumah menjadi sering berantakan dan berisik, kebutuhan yang semakin banyak, dan sebagainya.

Scroll to Top