Senin, 05 Mei 2025 – 15:10 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Foto: Diskominfo Jabar.
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG – Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal vasektomi menjadi syarat menerima bantuan sosial ternyata tidak pernah ada.
Vasektomi menjadi ramai dikaitkan dengan pidato Dedi Mulyadi di acara Rapat Koordinasi Gawe Rancage Pak Kades Jeung Pak Lurah di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, Senin (28/4/2025) lalu.
Dalam rakor tersebut hadir Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN serta Kepala Badan Gizi Nasional.
Selain itu juga hadir Bupati/Wali Kota dan Kepala Desa/Lurah dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok resmi Dedi Mulyadi @dedimulyadiofficial, Senin, 5 Mei 2025, orang nomor satu di Jabar itu tidak membahas soal kewajiban vasektomi sama sekali.
Dedi Mulyadi mengatakan, syarat secara keseluruhan penerima bantuan adalah harus sudah dipasang alat kontrasepsi atau KB. Misalnya saja penerima jaringan listrik.
“Nanti ke depan, ada 150 ribu penerima jaringan listrik baru dari Pemprov Jabar, tapi syaratnya boleh dipasang listrik tapi harus KB dulu,” katanya
Selanjutnya, kata KDM sapaan akrabnya, anak-anak di Jabar juga bisa dapat beasiswa dengan syarat ibunya harus KB. Begitu juga dengan penerima bantuan yang masih usia produktif.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ternyata tak pernah melontarkan pernyataan kewajiban vasektomi di acara resmi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News